Hari
ini tepat tanggal 13 agustus 2017 dengan usia yang bertambah dewasa, saya
kembali bersyukur kepada pemilik arasy, Allah Swt. Yang Maha Besar, Maha Agung, Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang masih memberikan kesempatan kepada saya. Masih diberikan
tangan, kaki, telinga, atau fisik yang sehat dan senyuman yang sempurna. Untuk
bertaubat, untuk lebih dewasa, mencari ilmu, dan berbuat amal kebaikan.
Sumber : www.bintang.com
Ibu… Ibu…
Oh... Ibu… Hampir semua menganggap
bahwa Ia adalah sesosok malaikat yang tak bersayap, Sesosok pahlawan paling
berjasa yang melahirkan kita ke dunia ini, Seseorang yang paling bersejarah
dalam kehidupan dan tentunya berperan penting dalam sebuah keluarga. Tidak ada satu
pun cerita inspirasi tentang ibu hanyalah khayalan dan bualan belaka. Dan tidak ada satu pun puisi indah tentang ibu yang
hanyalah pujian dan rayuan belaka, karena Dialah kasih yang nyata.
Ibulah yang
telah merawat dan yang membesarkan, kemudian dengan tulus dan ikhlas memberikan
kasih sayangnya kepada kita. Siang dan malam menjaga kita dengan tegar agar
buah hatinya tumbuh dewasa, Menghibur ketika kita menangis rewel dan sangat khawatir
ketika kita sedang sakit.
Ketulusan dan
keikhlasannyalah yang mengajarkan bahwa suatu kebaikan itu hanya bisa dipahami
dengan kasih, kemudian melakukannya pun dengan kasih. Ya, Seorang Ibu adalah madarasah bagi anaknya. Dialah yang
mengajarkan bahwa dengan ketulusan dan keikhlasan, sesederhana atau sekecil
apapun suatu kebaikan yang dilakukan, akan menjadikannya kebaikan-kebaikan
lainnya.
Sesungguhnya
tulus dan ikhlas itu tentang cara bagaimana
melakukannya. Karena benar bahwa ketika ingin mengatakannya, seketika semuanya akan larut bersama pujian
dan bias begitu saja.
Menjaga dan
mendidik dengan penuh kesabaran dan pengorbanan. Ialah yang rela mengorbankan
pikiran serta tenaganya, mendedikasikan dirinya untuk anak-anaknya.
Dan di saat kita dalam kandungan, Dia tak pernah mengeluh dan
rela menggendong kita kemana Ia pergi. Dengan senyuman Dia mengajarkan satu maupun dua ejaan kata untuk diucapkan, dengan
semangat dia mengajarkan langkah demi langkah hingga kita bisa berjalan.
Dialah yang
memperkenalkan dunia kepada kita. Dan tanpa disadari lagi Dialah yang mengajarkan sebuah kesabaran.
Salah satu disiplin ilmu yang Ia tanamkan kepada kita untuk meraih kesuksesan.
Sabar dapat
membentuk karakater seseorang untuk tidak mudah putus asa, pantang menyerah,
percaya diri dan semangat untuk terus menjadi lebih baik.
Inilah yang
mampu membuat kita bertahan sejauh ini. Ia yang selalu datang memberikan
semangat dan motivasi, yang selalu menasehati ketika jatuh dalam sebuah
kegagalan dan menuntun untuk bangkit menuju prestasi. Luar biasa kasih sayang
ibu.
Namun kiranya bahwa tidaklah dikatakan seorang “ibu” bila tega menzolimi bahkan membunuh anaknya sendiri. setuju…??
Jauh dari yang
diharapkan, tak sedikit berita bahwa ada anak yang menelantarkan ibunya,
semakin banyak anak yang menitipkan ibunya di panti jompo dan bahkan sinetron
religi islami pun banyak mengkisahkan anak yang durhaka kepada ibunya. Hal ini
sangat tidak dibenarkan. Bukanlah seperti itu balasan yang pantas diberikan
kepadanya.
Seharusnya
sebagai anak, dengan kasih sayang pula kiranya dapat membalas budi atas kasih
sayang yang diberikan olehnya, walaupun ibu tak mengharapkannya.
Pernahkah kamu
mendengar sebuah cerita ketika salah satu sahabat Nabi yaitu Umar Bin Khatab
dimarahi istrinya…??
Beliau hanya
diam mendengarkan, padahal yang kita ketahui bahwa beliau pada saat itu ialah
satu satunya manusia yang setan pun takut kepadanya. Beliau hanya terdiam dan
menyimak semua keluh kesah istrinya.
Ketika
ditanyakan alasannya, beliau pun menjawab. “Karena Ia telah melahirkan
anak-anakku, menjaganya dan mendidiknya. Maka amarahnya tak sebesar pengorbanan
yang Ia lakukan untuk keluargaku.”
Lalu sebagai
anak, bagaimanakah perlakuan kita kepada Ibu…?? Balasan apa yang sudah kita
berikan kepada Ibu…?? Ataukah hingga sampai saat ini ucapan terimakasih pun belum
terucap kepadanya…?? Dan bahkan kata maaf pun belum terucap kepadanya…??
“Ya Allah,, Tuhan yang Maha Pengampun… Ampunilah
dosaku, Kiranya bahwa hamba pernah berbuat dosa kepada Ibu.”
“Ya Allah,,
hamba menadahkan tangan kepada-Mu, maafkanlah hamba kiranya bahwa hamba pernah menelantarkan Ibu,
kiranya bahwa pernah membantah bahkan membentak Ibu. Maafkanlah hamba kiranya pernah menyakitinya, Dia yang selalu terjaga dan menyelimuti setiap
malam saat hamba tertidur, Dia yang selalu mendoakan disetiap kesuksesan hamba,
mendoakan kesehatan dan keselamatan hamba di manapun berada ”
“Oh Ibu,,
maafkanlah bila selama ini telah membebanimu, maafkanlah bila kelakuan anakmu
ini hanya selalu menyusahkanmu. Maafkanlah kiranya hanya bisa meneteskan air
mata kesedihan di pipimu.”
“Oh Ibu,, maafkanlah anakmu ini yang kiranya tak pandai
membalas kebaikanmu, yang tak pandai berterima kasih kepadamu, Maafkanlah
anakmu ini yang kiranya belum sempat membahagiakanmu hingga saat ini.”
“Oh Ibu,, aku sayang kepadamu, aku cinta
kepadamu”
“Ya Allah,,
Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang… Walaupun kiranya doa pun mungkin
belum sebanding dengan jasa yang selama
ini Ia berikan. Hamba bermohon kepada-Mu
lindungilah ibu di manapun ia berada, jagalah dia dari orang-orang yang ingin menyakitinya kasihanilah dan sayangilah Ibu sebagaimana Ia mengasihi dan
menyayangi hamba sewaktu kecil." Aamiin. Ya rabbal alamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar