Minggu, 05 April 2020

Donna

Mengisi waktu luang untuk hari ini, aku kembali mencoba memanggil tangan-tangan yang telah lama terdiam. Mengingatkan kembali melakukan tugasnya untuk coretan yang akan membentuk karya-karya dari langit. Menyungging dan menceritakan sedikit tentang si kocheng oren peliharaanku,  namanya ‘Madonna Alessia Pamina’. Untuk lebih keren kamu boleh mengucapkannya dengan medok khas Itali.



Sebelum lanjut, agar tidak ada kesalahpahaman dan untuk menjaga tatanan dunia, hanya sekadar mengkonfirmasi tentang gambar yang ku buat di atas, walaupun tak sebagus karya Da Vinci, ku pastikan karya ini bisa menjadi juara sekabupaten. Aku adalah anak dari seorang kepala sekolah Taman Kanak-kanak. Jadi saat masih di Taman Kanak-kanak untuk menggambar dan mewarnai dulunya sudah menjadi makanan setiap malam.

Madonna Alessia Pamina biasa ku panggil Donna. Bagiku namanya mengandung arti yang luar biasa, terdiri dari tiga suku kata yang berasal dari bahasa itali  yaitu, Madonna artinya tuan putri, kuambil nama ini karena Donna adalah seekor kucing betina, lalu Alessia artinya pejuang sejati, kunamai karena Donna lahir bertepatan di hari kesaktian pancasila dan Pamina artinya madu yang manis, karena Donna memiliki bulu yang berwarna oren seperti warna madu. Nama lengkapnya ku anugerahkan sejak tujuh menit yang lalu dan kudapatkan dari om google yang senantiasa membantuku dalam menemukan kosakata, beliau adalah paman dari kakeknya ayah atas suami dan adik ipar oleh ibu orang lain dalam dunia maya. Namun awalnya sebenarnya namanya hanya Donna dan kuberi nama donna itu diambil dari sebutan ‘Juvedonna’, komunitas pendukung juventus khusus kaum hawa di Indonesia. Entah kenapa aku terinspirasi dari ‘Juvedonna’. Mungkin kebetulan karena untuk club sepakbola kecintaanku adalah Juventus. Padahal dibandingkan sepakbola, olahraga yang paling kusenangi adalah bulu tangkis.

Senang memiliki kucing seperti Donna. Cantik, lucu dan bagiku penurut. Bola matanya juga berwarna oren. Tiap kali pulang dari kantor, Donna datang menyambutku. Sesekali aku mengelusnya dan bermain dengannya. Sukanya mencari perhatian, apalagi jika aku sedang mengerjakan sesuatu, ia langsung datang mengeong mendekatiku dengan manja.  Dari Donna aku belajar sedikit  memahami berdasarkan tingkah laku. Berkat Donna ku mengenal banyak teman sesama pecinta kucing. Mengingat umur kucing yang biasanya hanya sampai 3 tahun, Semoga kebersamaan dengannya akan berlangsung lama. Karena konon katanya kucing memiliki 9 nyawa.

Si Kocheng Oren keturunan persia ini, kudapatkan dari rekan kerja di kantorku dengan status Free Transfer sejak berumur 8 bulan. Dan sekarang umurnya sudah mencapai 2 tahun 5 bulan. Melalui 4 kali melahirkan, Donna telah memiliki banyak keturunan. Semoga semua anak-anaknya yang telah diadopsi menjadi anak-anak yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa, apalagi dalam dunia persilatan.

Mendengar dan melihat kasus tentang penyiksaan terhadap kucing sungguh sangat disayangkan. Padahal kucing juga makhluk ciptaan-Nya. Sekadar mengingatkan jika di suatu tempat kamu didatangi seekor kucing sayangilah kucing itu, apalagi jika di saat itu kamu sementara makan, berilah sedikit makananmu. Dengar dari ceramah-ceramah, jika seekor kucing mendatangimu di saat kamu sementara makan, menandakan bahwa tuhan sedang mengingatkanmu untuk bersedekah.

“Sayangilah yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangimu.” (HR. At Thabrani dalam al Mu’jam al kabir).

Mungkin itu saja kebacotan hari ini, sesungguhnya kebacotan ini hanya sekadar untuk mengisi waktu luang sembari meminimalisir keghibahan yang Unfaedah. Kata kawanku, “Sebaik-baiknya orang yang berkomentar, menulis lebih baik.” Lakukan aktivitas yang bermanfaat, jaga iman dan imun #DiRumahAja.

Minggu, 29 Maret 2020

#DirumahAja


Apa yang sudah kamu lakukan hari ini kawan? atau apa yang sedang kamu pikirkan dan rasakan saat ini?  Kata kang Fiersa Besari, “segala sesuatu yang pelik, bisa diringankan dengan peluk.” Ya, aku setuju. Tapi Mungkin itu hanya berlaku untuk sebagian kecil dari sekian banyak pelikmu kawan. Dan itu hanya sekadar meringankan. Jika kamu sedang tidak baik-baik saja, ingatlah arah kiblatmu, ada yang Maha Petunjuk. Ya, semoga kita semua akan baik-baik saja dan selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin.

Berawal dari wuhan, kemudian menyebar ke berbagai negara termasuk negara Indonesia. Hingga menyebar ke Kota Palu, ialah kotaku. Virus Covid-19, Virus yang menyebabkan infeksi pernafasan, dengan gejala flu hingga bisa berujung kematian. Penularan virus ini melalui sebuah interaksi.  World Health Organization (WHO) menetapkan virus ini sebagai pandemi.  Untuk mencegah penyebarannya sebagian negara melakukan sistem ‘Lock Down’ yaitu situasi yang melarang warga untuk masuk ke suatu tempat karena kondisi darurat. Atau juga bisa berarti negara yang menutup perbatasannya, agar tidak ada orang yang masuk atau keluar dari negaranya. dan juga sistem ‘Social Distancing'. yaitu mengurangi jumlah aktivitas di luar rumah dan interaksi dengan orang lain, mengurangi kontak tatap muka langsung.

Palu, Sabtu (28/03/2020). Diinformasikan bahwa kasus positif virus Covid-19 bertambah menjadi 2 orang. Negara dan kotaku memberlakukan sistem ‘Social Distancing’. Artinya kita perlu jaga jarak, bersalaman untuk sementara ditiadakan, untuk sementara tidak melakukan aktivitas yang berlebihan di luar rumah, bahkan untuk sholat berjamaah di mesjid sementara ini dianjurkan untuk ditiadakan. Budaya menjaga silahturahmi dan kebersamaan yang tiba-tiba ditiadakan begitu memilukan bagi kotaku. Tapi apalah daya, itulah langkah untuk kebaikan kita bersama. Kita menjadi serba salah, khawatir yang berlebihan bisa menjadi panik, kurangnya kewaspadaan bisa menjadi lengah.

Banyak hikmah yang dapat kita petik dari pandemi ini. Hari ini kita sama-sama belajar untuk diam. Berjuang untuk keselamatan bersama, berjuang untuk saling menjaga, walaupun Tuhan tahu bahwa kita adalah makhluk yang sulit untuk diam dan sulit untuk menjaga. Hari ini harus kita akui bahwa tindakan lebih diutamakan daripada sekadar berkata-kata.

Hari ini kita tidak sedang liburan. Mungkin ini adalah salah satu cara tuhan untuk mengingatkan kita bahwa dunia sementara sakit. Perselisihan, ketidakadilan dan bencana alam telah terjadi dimana-mana. Atau mungkin saja Tuhan mengingatkan kita bahwa kita sedang mengidap penyakit hati. kepedulian hanya sekadar di dunia maya, terlalu apatis dan terlalu mengejar dunia. Kita memang perlu belajar untuk isolasi mandiri. Maksudnya bahwa perlu evaluasi diri, membenahi diri, mengawasi diri sendiri untuk menjaga perilaku dan perkataan untuk tidak menyakiti orang lain.

Mungkin kita juga harus belajar untuk 'social media distancing'. Seperti pengakuan Pak Bima Arya wali kota Bogor yang positif terinfeksi virus Covid-19, “Virus ini menyerang hati dan jiwa sebelum pernapasan dan paru-paru. Gua merasa baikan setelah ‘social media distancing’ hari kedua di RS. Sosmed itu ICU Raksasa. Runtuh mental semua orang kalau digempur berita Covid-19. Drop imunitas,”

Kita memang perlu memiliki pengetahuan yang cukup agar kita tahu apa yang harus kita lakukan. Namun untuk imun yang kuat kita perlu mental yang kuat, hal ini menuntut kita untuk berpikir posisitif. Mengkonsumsi berita yang cukup dibutuhkan kebijakan dan perilaku yang dewasa dalam menggunakan sosial media.     

Semoga pandemi ini tidak berlangsung lama. Memutuskan rantai penyebaran virus mematikan ini sangat perlu kita lakukan, namun tidak dengan memutuskan virus-virus kebaikan. Terus berbuat amal kebaikan, menerapkan pola hidup sehat dan melakukan aktivitas yang bermanfaat. Kita semua perlu terjaga dan kita semua perlu pulih.

Umar pernah berkata “Ajaklah seseorang kapada islam tanpa melalui kata-kata.” Lalu mereka bertanya, “Bagaimanakah caranya..?” kemudian beliau menjawab, “Dengan Akhlakmu.”

Marilah kita saling mengingatkan, terus bertabayyun dengan melihat proses yang terjadi. Dan marilah kita bersama-sama bermuhasabah.


*Tulisan ini hanyalah sebuah proses muhasabah dan tabayyun dari penulis. Sesungguhnya semata-mata kebenaran berasal dari Allah Swt. dan kekhilafan berasal dari penulis